Bacaan Alkitab : I Korintus 10 : 14-24
"Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan
berhala! Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana.
Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan! Bukankah cawan pengucapan
syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan
darah Kristus? Bukankah roti yang yang kita pecah-pecahkan adalah
persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita,
sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian
dalam roti yang satu itu.
Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah mereka yang
makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah?
Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala
adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? Bukan! Apa yang
kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada
roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu
bersekutu dengan roh-roh jahat.
Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh
jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga
dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita membangkitkan cemburu
Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu
berguna." Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala
sesuatu membangun. Janganlah seorangpun yang mencari keuntungannya
sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang
lain."
Ayat Renungan : I Korintus 10 : 21A
"Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat."
Mengakhiri tema minggu ini - "Jangan pernah menyerah kalah," kepada kita Tuhan beri peringatan ini: "Jika
iblis gagal menyerang kita secara frontal, dia pasti berusaha mencari
celah yang dapat digunakan untuk untuk membangun benteng untuk menguasai
pikiran kita."
Caranya? Iblis melepaskan panah berapi kompromi ke dalam pikiran kita untuk beralih dari kebenaran kepada dusta (Baca: II Timotius 4 : 3-4). Akibatnya, kita terbuka kepada kompromi; contohnya: Acara televisi yang buruk, bacaan yang tidak kudus, ataupun musik dunia yang memicu pemberontakan.
Saudaraku, sadarlah! Tuhan tidak pernah berkompromi - So, waspadalah!
Jumat, 12 Juli 2013
JANGAN BERALIH DARI KEBENARAN KEPADA DUSTA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar