"Memiliki Hubungan Pribadi Dengan Bapa!"
Hosea 6 : 1-6
"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah
menerkam dan yang menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan
membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN;
Ia pasti muncul seperti fajar,
Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
"Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?
Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
"Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi,
Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan,
dan menyukai pengenalan akan Allah,
lebih dari pada korban-korban bakaran."
Sejak kejatuhan manusia, Allah mencari pribadi-pribadi yang mau
menjalin hubungan pribadi dengan Dia. Kitab Kejadian mencatat tentang
Henokh, "Bagaimana dia hidup dalam persekutuan dengan Allah, sampai Allah mengangkat dia ke sorga" (Baca: Kejadian 5 : 21-24, Terjemahan FAYH). Juga tentang Nuh, bahwa "Nuh senantiasa mengikuti kehendak Allah dan hidup dalam hubungan yang erat dengan Dia"
(Baca: Kejadian 6 : 9B, Terjemahan New Living Translation). Kemudian
Allah menemukan Abraham dan menetapkan keturunannya, yaitu Israel, untuk
menjadi suatu umat bagi-Nya, yang suka menjalin hubungan pribadi
dengan-Nya. Namun, sejak Israel keluar dari Mesir dan memasuki Tanah
Perjanjian, muncul generasi baru, "Yang tidak mengenal Tuhan..." (Baca: Hakim-hakim 2 : 10).
Saudaraku, Allah itu kekal adanya dan Dia menghendaki setiap
generasi memiliki hubungan yang bersifat pribadi dengan-Nya, serta
mengenal Anugerah dan Kuasa-Nya dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya
Ia berbicara melalui nabi Hosea dalam Hosea 6 : 6 tersebut.
Maka, ketika Tuhan Yesus datang ke bumi, Ia telah menunjukkan
ketaatan sepenuhnya kepada kehendak Allah, dan memperkenalkan Dia
sebagai Bapa Mahakasih. Ketika Tuhan Yesus kembali ke Sorga, Roh Kudus
telah turun dan bekerja dengan luar biasa, agar manusia dikembalikan ke
dalam persekutuan yang intim dengan Bapa. Oleh Roh Kuduslah Bapa menaruh
Kasih Agape-Nya di dalam hati kita, dan menginginkan kita
mengasihi-Nya dan rindu bersekutu dengan-Nya, serta mengenal-Nya secara
pribadi. Baca: Filipi 3 : 7-11. "Tetapi apa yang dahulu
merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus,
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku
sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena
kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan
berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku
menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya
beroleh kebangkitan dari antara orang mati."
Tuhan Yesus memberkati!
Tuhan Yesus memberkati!
"Aku tidak mengingini korban-korbanmu; Aku mengingini kasihmu.
Aku tidak mengingini persembahan-persembahanmu;
yang Kuingini ialah agar kamu mengenal Aku."
Hosea 6 : 6,
(Terjemahan FAYH)
0 komentar:
Posting Komentar