About

Pages

Jumat, 12 Juli 2013

MEMILIKI HUBUNGAN PRIBADI DENGAN BAPA!

"Memiliki Hubungan Pribadi Dengan Bapa!"
Hosea 6 : 1-6
"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; 
Ia pasti muncul seperti fajar,
Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
"Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda?
Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
"Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi,
Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, 
dan menyukai pengenalan akan Allah, 
lebih dari pada korban-korban bakaran."
     Sejak kejatuhan manusia, Allah mencari pribadi-pribadi yang mau menjalin hubungan pribadi dengan Dia. Kitab Kejadian mencatat tentang Henokh, "Bagaimana dia hidup dalam persekutuan dengan Allah, sampai Allah mengangkat dia ke sorga" (Baca: Kejadian 5 : 21-24, Terjemahan FAYH). Juga tentang Nuh, bahwa "Nuh senantiasa mengikuti kehendak Allah  dan hidup dalam hubungan yang erat dengan Dia" (Baca: Kejadian 6 : 9B, Terjemahan New Living Translation). Kemudian Allah menemukan Abraham dan menetapkan keturunannya, yaitu Israel, untuk menjadi suatu umat bagi-Nya, yang suka menjalin hubungan pribadi dengan-Nya. Namun, sejak Israel keluar dari Mesir dan memasuki Tanah Perjanjian, muncul generasi baru, "Yang tidak mengenal Tuhan..." (Baca: Hakim-hakim 2 : 10).
     Saudaraku, Allah itu kekal adanya dan Dia menghendaki setiap generasi memiliki hubungan yang bersifat pribadi  dengan-Nya, serta mengenal Anugerah dan Kuasa-Nya dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya Ia berbicara melalui nabi Hosea dalam Hosea 6 : 6 tersebut.
     Maka, ketika Tuhan Yesus datang ke bumi, Ia telah menunjukkan ketaatan sepenuhnya kepada kehendak Allah, dan memperkenalkan Dia sebagai Bapa Mahakasih. Ketika Tuhan Yesus kembali ke Sorga, Roh Kudus telah turun dan bekerja dengan luar biasa, agar manusia dikembalikan ke dalam persekutuan yang intim dengan Bapa. Oleh Roh Kuduslah Bapa menaruh Kasih Agape-Nya  di dalam hati kita, dan menginginkan kita mengasihi-Nya dan rindu bersekutu dengan-Nya, serta mengenal-Nya secara pribadi. Baca: Filipi 3 : 7-11. "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus, Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati."
Tuhan Yesus memberkati!
"Aku tidak mengingini korban-korbanmu; Aku mengingini kasihmu.
Aku tidak mengingini persembahan-persembahanmu;
yang Kuingini ialah agar kamu mengenal Aku."
Hosea 6 : 6,
(Terjemahan FAYH)

0 komentar:

Posting Komentar