Bacaan Alkitab : Matius 7 : 1-5
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan
penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan
ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di
dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata
kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu,
padahal ada balok di dalam matamu. Hai, orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu, maka engkau kan melihat dengan jelas untuk
mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Ayat Renungan : Matius 7 : 5
"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka
engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari
mata saudaramu."
Sebagai sebuah metafora, mata melambangkan jiwa, yaitu bagian dari diri kita yang melihat secara rohani !
Baca saja: Matius 6 : 22-23 ..."Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah
seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya
kegelapan itu.", dan perhatikan: "Kita harus memiliki mata yang baik / jernih, yaitu jiwa yang murni, bebas dari segala kemunafikan!"
Untuk lebih mengerti makna perumpamaan Tuhan ini, marilah kita melihat kisah raja Daud dalam II Samuel 12 : 1-7A ..."TUHAN
mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata
kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain
miskin. Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina
yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar
padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum
dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan
baginya. Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa
sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk
memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil
anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang
yang datang kepadanya itu." Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang
itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang
melakukan itu harus dihukum mati. Dan anak domba betina itu harus
dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan
oleh karena ia tidak kenal belas kasihan." Kemudian berkatalah Natan
kepada Daud: "Engkaulah orang itu!" , ketika nabi Natan diutus Tuhan
untuk menegur dia. Natan memakai cerita tentang seorang kaya yang
merampas seekor domba betina milik seorang yang miskin. Daud menjadi
sangat marah, dan berkata: "Demi Tuhan yang hidup, orang itu harus dihukum mati... karena ia tidak kenal belas kasihan." Tetapi, kemudian Natan berkata: "Engkaulah orang itu!"
Bayangkan: Daud dapat melihat betapa jahatnya merampas domba
orang lain, tetapi dia tidak dapat melihat dosa yang lebih besar pada
dirinya sendiri, yaitu merampas istri orang lain dengan jalan membunuh
suaminya!
Perhatikan: "Kendati Daud buta terhadap dosanya sendiri, ia mampu melihat dosa orang lain dengan jelas!
Makna perumpamaan Tuhan Yesus ini ialah:
"Kita tidak berhak untuk menghakimi saudara kita, sampai kita bersedia untuk mengakui fakta mengenai keberadaan kita sendiri!"
Bacalah: Galatia 6 : 1 ..."Saudara-saudara, kalaupun seorang
kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus
memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil
menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan." dan jadilah orang saleh yang memberkati dan bukan menghakimi !
Senin, 15 Juli 2013
MENJADI ORANG SALEH YANG MEMBERKATI DAN BUKANNYA MENGHAKIMI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar